26 July 2025 – Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Tulungagung kini menjadi perhatian serius. Menurut Ifada Nur Rohmaniah, MPsi, psikolog yang juga menjabat Sekretaris I Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tulungagung, prevalensi HIV/AIDS sudah masuk kategori terkonsentrasi dengan angka penyebaran yang cukup tinggi, terutama di kelompok berisiko seperti ibu rumah tangga dan pelajar.
KPA Tulungagung terus mengembangkan strategi edukasi dan mitigasi melalui metode ABCDE, yaitu Abstinence (menahan diri), Be faithful (setia pada pasangan), Condom use (penggunaan kondom), Do not use drugs (hindari narkoba), dan Education (pendidikan yang berkelanjutan). Salah satu terobosan yang direncanakan pada 2025 adalah program edukasi HIV/AIDS yang akan dimulai sejak tingkat sekolah dasar, termasuk di sekolah luar biasa.
“Kami berupaya menyasar perkembangan kognitif sejak dini,” ungkap Ifada. Untuk memperkuat langkah ini, KPA melibatkan berbagai unsur masyarakat dalam pendekatan pentahelix, yang mencakup pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media. Berbagai organisasi perangkat daerah juga dilibatkan dalam strategi ini, seperti dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPA), serta dinas sosial.
Saat ini, sebanyak 32 puskesmas dan 19 rumah sakit di Tulungagung telah menyediakan layanan pengobatan HIV/AIDS. Upaya ini didukung oleh kampanye sosial seperti “Tulungagung Tanpa Stigma,” aktifnya media sosial, dan keterlibatan ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dalam program KPA.
Forum spiritual Majlis Talim Sinau Agomo yang bekerja sama dengan Kemenag juga berperan sebagai wadah penguatan mental bagi ODHA dan keluarga. Target yang ingin dicapai adalah eliminasi HIV/AIDS pada tahun 2030 dengan nol infeksi baru, nol kematian akibat AIDS, dan nol diskriminasi.
Kenaikan 183 kasus baru HIV di Tulungagung menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah setempat. Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung kini tengah menjalankan berbagai upaya untuk menekan penyebaran HIV agar tidak semakin meluas di wilayah ini.