Shutdown AS Ancam 7 Juta Penerima Bantuan Pangan Kelaparan

[original_title]

Flamingballofwreckage.net – Pemerintah Amerika Serikat kini resmi mengalami shutdown setelah Partai Republik dan Partai Demokrat gagal mencapai kesepakatan terkait anggaran. Dampak dari situasi ini memaksa sekitar 40% tenaga kerja federal, yang diperkirakan mencapai 750 ribu orang, untuk menjalani cuti tanpa bayaran. Ketegangan politik di Washington semakin meningkat, terutama di tengah upaya Presiden Donald Trump untuk memangkas ukuran birokrasi nasional.

Pertikaian berakar dari ketidakmampuan kedua partai menemukan titik temu dalam rancangan undang-undang pendanaan yang diperlukan untuk memasuki bulan Oktober. Dalam sistem politik AS, semua cabang pemerintahan harus menyetujui anggaran agar dapat diterapkan. Meskipun Partai Republik menguasai dua kamar Kongres, mereka tidak memiliki cukup suara di Senat tanpa dukungan dari Demokrat.

Partai Demokrat menuntut perpanjangan subsidi pajak untuk asuransi kesehatan, serta penolakan pemotongan program Medicaid yang vital bagi jutaan warga. Ketika rancangan sementara gagal lolos, penutupan pemerintahan resmi dimulai pada pukul 00.01 waktu setempat, 1 Oktober, menandai shutdown pertama dalam hampir tujuh tahun.

Kondisi ini mengancam akses bantuan pangan bagi 7 juta penerima manfaat, termasuk anak-anak dan ibu berpenghasilan rendah, dalam waktu dua pekan jika tidak ada solusi. Meskipun layanan esensial tetap beroperasi, seperti penegakan hukum dan pelayanan medis, banyak pegawai non-esensial harus cuti tanpa bayaran.

Dalam situasi ini, anggota Kongres tetap menerima gaji, sehingga menuai kritik. Durasi shutdown masih tidak pasti, bergantung pada apakah kedua partai mau berkompromi agar pengakuan biaya kesehatan tetap terjaga dan dampak sosial tidak meluas.

Baca Juga  Empat Polisi dan Dua Pegawai Lepas Tersangka Aniaya Warga Manggarai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *