Jakarta – Banyak umat Islam yang mempertanyakan, bolehkah sholat Isya dilakukan jam 4 pagi? Pertanyaan ini muncul seiring dengan kesibukan harian yang padat atau kebiasaan tidur larut malam. Untuk menjawabnya, penting untuk memahami waktu pelaksanaan sholat Isya serta landasan hukumnya berdasarkan Al-Qur’an dan hadits.
Sholat Isya dilaksanakan setelah selesainya waktu sholat Maghrib. Menurut para ulama, waktu sholat Isya berlanjut hingga tengah malam, dan masih diperbolehkan dilakukan hingga sebelum waktu Subuh dalam kondisi tertentu, seperti keadaan darurat atau uzur syar’i. Ayat dalam Surah An-Nisa menekankan pentingnya menjaga waktu sholat, sedangkan hadits dari Nabi Muhammad SAW jelas menyebutkan bahwa waktu utama sholat Isya adalah hingga tengah malam.
Menunda waktu Isya sampai menjelang subuh, sekitar pukul 4 pagi, sebaiknya tidak dilakukan kecuali dalam kondisi darurat yang sah menurut syariat. Menurut kesepakatan para ulama, sholat wajib sebaiknya dilaksanakan di awal waktu untuk mendapatkan nilai keutamaan. Jika menunda tanpa alasan yang jelas, hal tersebut dianggap makruh dan dapat mengurangi pahala sholat.
Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan sholat tepat waktu, sesuai dengan hadits yang menyarankan umatnya untuk sholat sebagaimana beliau melaksanakan. Untuk membantu disiplin dalam menjalankan sholat Isya, dianjurkan untuk menetapkan pengingat, sholat berjamaah di masjid, dan menghindari aktivitas yang dapat mengganggu konsentrasi sebelum waktu sholat.
Secara keseluruhan, pelaksanaan sholat Isya sebelum Subuh masih sah, namun lebih disarankan untuk mengerjakannya di awal waktu agar memperoleh keutamaan dan keberkahan.