20 Juni 2025 – kurikulum baru nasional untuk pendidikan kebidanan resmi diperkenalkan Kolegium Kebidanan bersama Konsil Kesehatan Indonesia (KKI), menandai langkah besar dalam pembaruan standar pendidikan profesi bidan di Indonesia. Peluncuran ini mendapat dukungan dari United Nations Population Fund (UNFPA) dan Kedutaan Besar Kanada, sebagai bagian dari upaya global memperkuat kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.
Dalam acara yang digelar di Jakarta, Ketua Kolegium Kebidanan, Dr. Marni Sari, M.Keb., menyampaikan bahwa kurikulum ini didesain berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Kompetensi Bidan terbaru. “Dengan kurikulum baru nasional ini, kita tidak hanya mencetak lulusan, tapi juga memastikan mereka siap kerja dan adaptif terhadap dinamika pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Kurikulum ini menitikberatkan pada pendekatan holistik, pelayanan berbasis komunitas, serta penguatan kemampuan praktik klinis di lapangan. Materi ajar juga telah diperbarui untuk mencakup isu-isu kekinian, seperti kesehatan mental ibu dan penggunaan teknologi dalam pelayanan kebidanan.
Dukungan dari UNFPA dan Kedutaan Besar Kanada menegaskan pentingnya kerja sama internasional dalam reformasi pendidikan kesehatan. “Peningkatan kualitas bidan secara langsung berdampak pada penurunan angka kematian ibu dan bayi,” tutur Sarah Jenkins, perwakilan UNFPA di Indonesia.
Dengan peluncuran ini, institusi pendidikan kebidanan di seluruh Indonesia diharapkan mulai mengimplementasikan kurikulum secara bertahap mulai tahun ajaran 2025/2026.