Flamingballofwreckage.net – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melaporkan peningkatan kualitas rumah subsidi yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyatakan bahwa meskipun ada tren penurunan jumlah pengembang yang terlibat dalam program rumah subsidi tahun ini, keluhan dari masyarakat mengenai kualitas rumah menurun signifikan.
Dalam pemaparan yang berlangsung di Serang, Banten, pada Sabtu, Heru menjelaskan bahwa indikasi positif tersebut bersumber dari hasil monitoring evaluasi yang menunjukkan peningkatan penghuni rumah subsidi yang mematuhi ketentuan yang ada. Ia menekankan bahwa perkembangan ini mencerminkan seleksi alami di sektor pengembang, di mana hanya pengembang yang bertanggung jawab yang mampu memenuhi harapan MBR.
Dia juga menyoroti komitmen pemerintah, terutama dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, untuk memberikan “shock therapy” kepada pengembang yang tidak bertanggung jawab, dengan harapan agar masyarakat berpenghasilan rendah tidak dirugikan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menyediakan rumah subsidi yang berkualitas dan terjangkau, mengingat MBR sering kali menghadapi tantangan dalam memperoleh hunian yang layak.
Dalam konteks yang lebih luas, Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya memberdayakan masyarakat dari kalangan ekonomi lemah, guna memperkuat perekonomian nasional. Ia menyampaikan kekuatan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah dan bertekad untuk menghilangkan kemiskinan serta penyelewengan yang terjadi.
Prabowo juga memberikan penghargaan atas pencapaian 50.030 akad massal Kredit Perumahan Rakyat Fasilitas Likuiditas Pembayaran Perumahan (KPR FLPP) yang menjadi bagian dari program peningkatan akses perumahan di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa program ini telah dilanjutkan dari era pemerintah sebelumnya dan akan terus ditingkatkan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.