Flamingballofwreckage.net – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia telah mengambil alih Hak Pengelolaan Lahan (HPL) untuk proyek Pelabuhan Palembang Baru yang terletak di Tanjung Carat, Sumatera Selatan. Langkah ini diambil guna memperkuat konektivitas maritim dan memperlancar arus logistik di kawasan tersebut, yang diyakini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan, pengalihan HPL tersebut merupakan hasil dari kesepakatan yang disepakati bersama Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, pada 31 Oktober lalu. Menurut Menhub, nota kesepahaman ini juga mencakup penyelenggaraan Pelabuhan Pengumpan Regional di provinsi tersebut.
Proyek pembangunan Pelabuhan Palembang Baru direncanakan dimulai pada awal 2026 dan diharapkan selesai dalam waktu tiga hingga empat tahun. Pelabuhan ini akan menempati lahan seluas 59,5 hektare dan menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional, dengan tujuan utama meningkatkan peran pelabuhan sebagai penunjang perekonomian Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan.
Menhub mendorong semua pihak terkait untuk berkolaborasi secara efektif dalam pembangunan ini, sambil mencermati pentingnya sinergi antara semua elemen, termasuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, dan sektor swasta. Sementara itu, Gubernur Herman Deru menegaskan urgensi proyek ini, mengingat kondisi Pelabuhan Boom Baru yang tidak memadai untuk menampung aktivitas perdagangan yang meningkat.
Herman juga menyoroti masalah pendangkalan sungai yang menghambat kapal besar untuk bersandar, mengakibatkan aktivitas bongkar muat menjadi tidak optimal. Dengan keberadaan pelabuhan baru, diharapkan beban logistik dapat terbagi lebih merata, sehingga biaya logistik dapat ditekan dan pengiriman menjadi lebih efisien.