FSPMI Batam Desak Keadilan Upah di Era Investasi Rp33,6 Triliun

Flamingballofwreckage.net – Ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam melaksanakan aksi damai di depan Kantor Wali Kota Batam pada Kamis, 30 Oktober. Dalam demonstrasi tersebut, mereka menyampaikan delapan tuntutan utama yang berfokus pada isu ketenagakerjaan dan reformasi kebijakan nasional.

Tuntutan yang disampaikan mencakup penghapusan sistem outsourcing, penetapan Upah Minimum Sektoral Kota Batam, serta penegakan keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu, mereka juga menuntut pengesahan RUU Ketenagakerjaan, reformasi sistem perpajakan untuk sektor buruh, penghentian pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak, serta pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset. Buruh meminta pemerintah untuk lebih responsif terhadap kondisi yang ada saat ini.

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menemui perwakilan buruh dalam dialog yang berlangsung. Ia menyatakan bahwa sebagian besar tuntutan berada di ranah pemerintah pusat, tetapi Pemkot berkomitmen untuk meneruskan aspirasi tersebut kepada kementerian terkait. Ia menjelaskan bahwa beberapa isu, seperti upah minimum, sudah dapat dibahas di tingkat daerah.

Dari sisi ekonomi, Wali Kota mencatat bahwa Batam menunjukkan tren positif dengan realisasi investasi mencapai Rp33,66 triliun hingga bulan September 2025, yang setara dengan 91% dari target tahunan. Lonjakan ini diiringi oleh kenaikan yang signifikan pada investasi, baik dari dalam negeri maupun asing.

Amsakar menekankan pentingnya menjaga kondusivitas untuk menciptakan iklim kerja yang aman, sebagai faktor utama untuk menarik lebih banyak investasi. Ia juga menggarisbawahi perlunya dialog antara serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah untuk mencapai kesepakatan yang adil terkait tuntutan buruh, termasuk terkait keselamatan kerja, yang menjadi perhatian serius pascakejadian di industri.