Celios Ajak Perkuat Industri Besi dan Mamin untuk Ekspor RI

[original_title]

Flamingballofwreckage.net – Industri besi dan baja di Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan ekspor, seiring dengan adanya permintaan dari berbagai negara. Menurut Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara, sektor ini perlu memperkuat investasi dalam dekarbonisasi untuk memenuhi standar internasional, terutama guna meningkatkan penetrasi di pasar Uni Eropa.

Dalam pernyataannya di Jakarta, Bhima menekankan bahwa dukungan pemerintah sangat penting, khususnya terkait sertifikasi Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM), yang dapat mendukung perdagangan besi dan baja. Selain itu, industri obat tradisional di Tanah Air juga berpotensi besar untuk berkembang, mengingat ketersediaan bahan baku yang melimpah. Ini bisa mengurangi ketergantungan yang selama ini mencapai 94 persen pada impor.

Sektor makanan dan minuman (mamin) juga mengalami tekanan akibat daya beli. Beberapa produsen sudah menerapkan strategi penurunan ukuran produk untuk mempertahankan daya saing di tengah tantangan ini. Bhima berharap pemerintah memberikan perhatian lebih pada ketiga sektor ini dengan menguatkan sertifikasi internasional, memberikan insentif fiskal, serta melindungi pasar dari produk impor.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi positif bagi neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus selama 65 bulan berturut-turut. Dari awal tahun hingga September 2025, surplus mencapai 33,48 miliar dolar AS, didorong oleh total ekspor yang mencapai 209,8 miliar dolar AS. Khusus untuk bulan September lalu, surplus tercatat sebesar 4,34 miliar dolar AS. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan, termasuk besi dan baja, berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Baca Juga  AS Roma Menang Atas Parma, Giallorossi Puncaki Serie A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *