Pengamat Kritik Pertumbuhan Ekonomi BPS Tak Gambarkan Realita Masyarakat

Pengamat Kritik Pertumbuhan Ekonomi BPS Tak Gambarkan Realita Masyarakat | Ekonomi

06 Agustus 2025  – Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI), Tulus Abadi, mengkritik angka pertumbuhan ekonomi yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12% hingga pertengahan tahun 2025. Menurut Tulus, data tersebut tidak mencerminkan kondisi riil masyarakat, terutama di lapangan.

BPS mencatat angka ini lebih tinggi dari proyeksi sejumlah pemangku kepentingan ekonomi yang memperkirakan pertumbuhan sekitar 4,5%. Tulus menegaskan bahwa dari perspektif pelaku ekonomi, angka ini tidak menggambarkan realitas perekonomian yang dihadapi masyarakat. “Daya beli masyarakat saat ini tengah tertekan berat, dan banyak yang merasakan kelesuan ekonomi,” tambah Tulus.

Laporan lebih lanjut menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga, yang seharusnya menjadi indikator utama pertumbuhan ekonomi, mengalami penurunan signifikan. Data dari Trading Economics menunjukkan bahwa penjualan ritel mengalami kontraksi 0,3% secara tahunan pada April 2025. Meski ada sedikit pertumbuhan 1,9% di Mei, penjualan ritel juga mengalami penurunan bulanan berturut-turut.

Selain sector ritel, industri otomotif juga mencatat penurunan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan penjualan mobil baru turun 22,6% pada Juni 2025 dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Penurunan ini berdampak pada kelas menengah yang merupakan pendorong utama perekonomian.

Tulus mempertanyakan keakuratan data BPS, mengindikasikan khawatir bahwa angka yang dirilis mungkin bersifat manipulatif atau tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Ia berharap data BPS tidak hanya menjadi laporan yang sekadar memenuhi formalitas.

Baca Juga  93 Kereta Ekonomi Dimodernisasi, PT KAI Umumkan Rute Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *