Kenaikan harga beras picu kekhawatiran di tengah inflasi pangan

Kenaikan harga beras picu kekhawatiran di tengah inflasi pangan | Ekonomi

18 Juni 2025 – Kenaikan harga beras picu kekhawatiran di tengah inflasi pangan, khususnya di sejumlah pasar tradisional wilayah Jabodetabek. Dalam sepekan terakhir, harga beras medium melonjak hingga 10 persen dibanding bulan sebelumnya. Para pedagang dan pembeli mengaku semakin kesulitan menyesuaikan kebutuhan harian.

Dari pantauan Kompas.com, rata-rata harga beras medium kini menembus Rp14.000 per kilogram. Menurut Sutrisno, salah satu pedagang di Pasar Minggu, pasokan beras dari sentra produksi utama menurun drastis. “Biasanya stok datang dua kali seminggu, sekarang hanya sekali dan jumlahnya jauh berkurang,” ujarnya.

Lonjakan harga beras ini pun picu kekhawatiran di tengah inflasi pangan yang mulai dirasakan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, inflasi pangan bulan ini didorong oleh komoditas beras sebagai penyumbang utama. Dampaknya, daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah kian tertekan.

Menanggapi kondisi ini, pemerintah bergerak cepat dengan menyiapkan sejumlah langkah stabilisasi. Menteri Perdagangan, Yulianto Adi, menyatakan bahwa pemerintah akan memperkuat distribusi beras Bulog ke pasar-pasar tradisional. “Kami berupaya menambah pasokan agar harga segera terkendali. Langkah distribusi langsung dari gudang Bulog ke pasar menjadi solusi jangka pendek,” jelas Yulianto.

Meski demikian, sejumlah pengamat mengingatkan pentingnya upaya jangka panjang untuk memperbaiki rantai distribusi dan menjaga produksi nasional agar kenaikan harga beras tak kembali terulang.

Baca Juga  Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 5,50 % demi Stabilitas Ekonomi Nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *