20 Agustus 2025 – Penemuan lubang hitam supermasif terbesar yang pernah tercatat menjadi sorotan astronomi, dengan massa mencapai 36 miliar kali massa Matahari. Objek ini, yang dijuluki “monster kosmik,” terletak di galaksi elips raksasa Messier 87 (M87), berjarak sekitar 5 miliar tahun cahaya dari Bumi. Lubang hitam ini sepuluh ribu kali lebih berat dari Sagitarius A* di pusat Bima Sakti, dan mampu membelokkan cahaya dari galaksi di belakangnya menjadi lingkaran yang dikenal sebagai cincin Einstein.
Penelitian yang dipimpin oleh Thomas Collet, seorang profesor astrofisika di University of Portsmouth, mengungkapkan bahwa penemuan ini termasuk dalam sepuluh lubang hitam paling masif yang telah ditemukan. Data yang dikumpulkan memperlihatkan kecepatan, jumlah, dan usia bintang-bintang yang mengorbit lubang hitam ini. Lubang hitam ini diidentifikasi melalui dua metode: lensa gravitasi, yang membelokkan cahaya dari galaksi lain, dan pengamatan pergerakan bintang yang mencapai kecepatan 400 km/detik akibat tarikan gravitasi ekstrem.
Sebelumnya, M87 dikenal sebagai “galaksi fosil” karena melahap galaksi-galaksi kecil di sekitarnya. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa pada masa awal alam semesta, lubang hitam raksasa mungkin lebih umum daripada yang diperkirakan selama ini. Perbandingan massa antara bintang dalam galaksi dan lubang hitam supermasif biasanya sekitar 1000:1, namun data M87 menunjukkan rasio yang jauh lebih kecil, bahkan hingga 100:1 atau 10:1.
Penemuan ini memberikan pandangan baru tentang perkembangan alam semesta. Astrofisikawan Ethan Siegel menekankan bahwa penemuan ini bisa menjadi kunci untuk memahami bagaimana semesta benar-benar berkembang. Perkembangan lebih lanjut diharapkan dapat memberikan informasi lebih jelas tentang asal-usul dan karakteristik lubang hitam dalam konteks kosmologi.