Flamingballofwreckage.net – PT Telkom Indonesia Persero Tbk mengumumkan target pemisahan bisnis dan aset wholesale fiber connectivity menjadi entitas baru, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia), pada tahun 2026. Proses ini diharapkan memberikan nilai lebih dari Rp90 triliun melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang sudah disetujui oleh pemegang saham pada 12 Desember lalu.
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menyatakan bahwa langkah pemisahan ini merupakan bagian dari agenda transformasi bagi perusahaan guna membangun struktur yang lebih fokus dan responsif. InfraNexia diharapkan menjadi penggerak utama dalam pertumbuhan perusahaan dengan mengoptimalkan aset infrastruktur dan meningkatkan kualitas layanan digital di Indonesia.
Setelah proses spin-off tahap pertama, InfraNexia akan menguasai lebih dari 50 persen jaringan fiber milik Telkom, mencakup segmen akses, agregasi, dan backbone. Dengan demikian, InfraNexia akan lebih terfokus dalam mengembangkan bisnis fiber, yang berpotensi meningkatkan efisiensi biaya operasional dan membuka peluang kemitraan strategis.
Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Telkom dalam mendukung kebijakan nasional untuk mempercepat pembangunan ekosistem konektivitas digital di tanah air. Pasar yang menjanjikan dan ruang ekspansi yang luas di sektor tersebut memberikan peluang besar bagi InfraNexia untuk terus berkembang sebagai penyedia infrastruktur utama.
Telkom bertekad untuk melanjutkan transformasi jangka panjang melalui empat pilar strategis, di mana pembentukan InfraNexia akan menjadi salah satu langkah dalam mengoptimalkan nilai dari portofolio infrastruktur digital TelkomGroup. Inisiatif ini merupakan bagian dari transisi Telkom menuju entitas strategic holding, bertujuan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia.