Flamingballofwreckage.net – Indonesia berupaya mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen hingga tahun 2029 melalui strategi pembangunan yang dikenal dengan nama Sumitronomics. Konsep ini diusulkan oleh Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam pidato resmi di Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Selasa lalu. Sumitronomics, yang dinamai sesuai ekonom terkemuka Sumitro Djojohadikusumo, memfokuskan pada tiga pilar utama: pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan manfaat pembangunan, dan stabilitas nasional yang dinamis.
Purbaya menjelaskan, untuk mencapai pertumbuhan tersebut, pemerintah perlu melaksanakan strategi yang telah ditentukan secara konsisten. Meskipun tantangan besar dihadapi, ia mengatakan target tersebut realistis jika mengikuti langkah yang tepat. Ia mengingatkan bahwa sebelum krisis ekonomi 1997-1998, Indonesia mampu mencatat pertumbuhan di atas 6 persen.
Melihat contoh negara lain, Purbaya mencatat Korea Selatan dan Singapura telah mencapai status negara maju dengan pertumbuhan tahunan rata-rata di atas 7,5 persen, sementara China pernah melampaui 10 persen. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, anggaran dirancang untuk menjadi katalis pertumbuhan, mendorong aktivitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Untuk mendukung upaya tersebut, APBN akan fokus pada sektor-sektor strategis yang mampu menciptakan lapangan kerja, seperti pertanian, industri manufaktur, dan pariwisata. Selain itu, pemerintah akan memperkuat hilirisasi sumber daya alam serta memberikan insentif fiskal guna meningkatkan investasi pada sektor bernilai tambah tinggi. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.