Flamingballofwreckage.net – Sejumlah produsen otomotif terkemuka di Amerika Serikat (AS) mendesak pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membatalkan rencana penerapan tarif impor terhadap robot pabrik dan mesin industri. Para pelaku industri mengingatkan bahwa kebijakan tersebut dapat meningkatkan biaya produksi mobil dan berpotensi menyebabkan lonjakan harga kendaraan di pasar.
Dalam surat yang ditujukan kepada Julia Khersonky, Wakil Asisten Menteri Perdagangan AS, Alliance for Automotive Innovation—yang mewakili merek seperti Ford, Toyota, dan BMW—menyatakan bahwa sekitar 40 persen instalasi robot di AS digunakan di sektor otomotif. Mereka menekankan pentingnya otomatisasi dalam proses produksi yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan keselamatan kerja.
Pengurus aliansi juga memperingatkan bahwa tarif baru akan membawa konsekuensi serius, seperti peningkatan biaya alat di pabrik yang dapat mengakibatkan keterlambatan dalam produksi dan kekurangan pasokan kendaraan. Hal ini terjadi saat harga mobil baru sudah berada di titik tertinggi sepanjang sejarah.
Asosiasi menambahkan bahwa pemasok komponen otomotif akan menghadapi dampak paling parah, di mana sekitar 20 persen dari mereka telah mengalami tekanan finansial yang signifikan. Jika kebijakan tarif tetap berlaku, mereka meminta pemerintah untuk memberikan opsi keringanan bagi robotika yang diperlukan untuk pemeliharaan fasilitas manufaktur.
Tidak hanya produsen otomotif di AS yang menentang kebijakan ini, tetapi juga sejumlah negara mitra dagang, termasuk China, Jepang, dan Uni Eropa. Penolakan ini muncul tidak lama setelah pengumuman tarif 25 persen untuk impor truk berukuran sedang dan berat yang akan berlaku mulai 1 November 2025. Produsen berharap pemerintah mempertimbangkan kembali langkah ini agar industri otomotif tetap dapat berkembang dengan baik.