Flamingballofwreckage.net – Potensi pengembangan hidrogen di Indonesia mulai mendapatkan perhatian, terutama melalui pemanfaatan sumur panas bumi bertekanan rendah. General Manager PLTP Kamojang, Made Budi Kesuma, mengungkapkan rencana tersebut dalam sebuah pertemuan di lokasi pada hari Kamis. Menurutnya, metode baru ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya energi terbarukan.
Saat ini, Pertamina melalui PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sedang mengembangkan satu proyek penting, yaitu Pilot Plant Green Hydrogen di Ulubelu, Lampung. Budi menjelaskan bahwa pihaknya akan mengamati proses komersialisasi di Ulubelu sebelum menerapkan strategi serupa di Kamojang. Ia juga menekankan pentingnya keberadaan regulasi yang lebih ketat dan jelas untuk mendukung pengembangan hidrogen di masa depan.
“Setelah kami memiliki kepastian tentang regulasi dan komersialisasi, kami akan mempertimbangkan untuk mengembangkan hidrogen di Kamojang,” ujarnya. PLTP Kamojang dikenal sebagai yang pertama di Indonesia dan dikelola oleh PGE dalam Wilayah Kerja Panas Bumi Kamojang.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menambahkan bahwa proyek hidrogen hijau ini akan menjadi langkah strategis dalam memperluas fokus perusahaan, tidak hanya pada produksi listrik, tetapi juga sebagai model inovatif yang dapat dipakai di wilayah lain. Dengan inisiatif ini, PGE berharap dapat mempercepat solusi off-grid bagi sektor transportasi dan industri yang rendah emisi karbon.
Ke depan, rencana pengembangan PGE juga mencakup hilirisasi green ammonia dan green methanol, yang dipandang sebagai komponen penting dalam transisi energi masa depan.