Flamingballofwreckage.net – Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menegaskan komitmen pemerintah terhadap pendidikan penyandang disabilitas dalam acara Pentas Seni dan Bazar siswa-siswi SLB (Sekolah Luar Biasa) Ulaka Penca di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, yang diadakan pada Selasa, 16 Desember 2025. Acara ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Dalam sambutannya, Qodari merujuk pada pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pembangunan nasional yang berlandaskan kemanusiaan dan keadilan sosial. Qodari menekankan bahwa tidak ada warga negara, termasuk penyandang disabilitas, yang boleh tertinggal dalam proses pembangunan. “Keadilan sosial adalah kunci bagi kita semua,” ungkapnya.
Qodari juga menjelaskan empat fokus utama dalam menangani isu disabilitas, di mana yang pertama adalah pendidikan inklusif. Menurutnya, terdapat masalah terkait pembiayaan, khususnya mengenai gaji tenaga pendidikan di institusi tersebut yang masih minim. Ia menjelaskan bahwa bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) sulit didapatkan karena syarat yang mewajibkan institusi memiliki panti.
Menanggapi hal ini, Qodari menyatakan bahwa Kantor Staf Presiden akan segera berkomunikasi dengan pihak Kemensos untuk mencari solusi. Ia berharap institusi yang memberikan layanan kepada penyandang disabilitas bisa tetap mendapatkan bantuan meskipun tidak memiliki panti.
Acara tersebut tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebagai momen penting untuk menggalang kesadaran akan kebutuhan pendidikan bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Qodari berharap komitmen ini dapat mendorong perbaikan dan perhatian lebih untuk sektor pendidikan yang inklusif.