Flamingballofwreckage.net – Pekerja musiman di Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencerminkan dinamika industri pariwisata yang tengah berkembang pesat berkat berbagai event internasional seperti MotoGP dan World Superbike. Namun, di balik kesibukan tersebut, terdapat masalah serius mengenai perlindungan sosial pekerja yang rentan.
Sebagian besar dari lebih 1,2 juta pekerja di NTB, khususnya sektor pariwisata, bertumpu pada pekerjaan tidak tetap. Mereka biasanya aktif saat musim liburan, ketika permintaan akomodasi dan layanan pariwisata meningkat. Namun, setelah momen tersebut berlalu, banyak dari mereka menghadapi ketidakpastian ekonomi dan risiko kehilangan sumber pendapatan.
Data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan NTB menunjukkan bahwa hanya sekitar 530 ribu pekerja yang terdaftar dalam program jaminan sosial, menyisakan lebih dari setengah pekerja yang belum terlindungi. Mayoritas dari mereka bekerja di sektor informal, termasuk penginapan, pemandu wisata, dan penyedia layanan transportasi daring.
Ketidakpastian dalam perlindungan sosial ini berpotensi menambah risiko pekerjaan, seperti kecelakaan dan dampak cuaca ekstrem. Tanpa adanya jaminan kecelakaan kerja atau pensiun, pekerja musiman di Lombok dan Sumbawa tidak hanya menghadapi tantangan ekonomi, tetapi juga keselamatan saat menjalani tugas mereka.
Keberadaan pekerja di sektor pariwisata sangat penting dalam menjaga reputasi NTB sebagai destinasi wisata favorit. Oleh karena itu, perhatian lebih terhadap kondisi kerja dan perlindungan sosial sangat diperlukan untuk memastikan keberlangsungan dan kesejahteraan para pekerja yang menjadi tulang punggung industri tersebut.