Flamingballofwreckage.net – Industri otomotif Tiongkok menunjukkan ambisi besar dalam mengadopsi kendaraan listrik dan teknologi otonom, dengan peluncuran peta jalan terbaru bernama Energy-Saving and New Energy Vehicle Technology Roadmap 3.0. Peta jalan ini dirilis oleh China Society of Automotive Engineers (CSAE) dan merupakan kelanjutan dari versi sebelumnya pada 2016 dan 2020. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi emisi karbon industri otomotif hingga lebih dari 60 persen pada 2040, setelah sebelumnya diperkirakan mencapai puncaknya pada 2028.
Dalam roadmap ini, Tiongkok menargetkan penetrasi kendaraan energi baru, seperti kendaraan listrik baterai (BEV) dan kendaraan hibrida, mencapai lebih dari 80 persen pada tahun 2040. Fokus pengembangan juga diarahkan pada integrasi teknologi pintar serta konektivitas di sektor transportasi, dengan harapan menciptakan sistem “nol kecelakaan, nol korban jiwa, dan efisiensi tinggi.”
Zhang Jinhua, Ketua CSAE, mengungkapkan bahwa roadmap kali ini memberi penekanan lebih kuat pada aspek keberlanjutan dan manufaktur cerdas. Selain itu, seluruh kendaraan konvensional diharapkan beralih menjadi hibrida penuh pada 2035, dengan mobil listrik murni diperkirakan menguasai sekitar 80 persen pasar kendaraan listrik penumpang.
Dalam lima hingga lima belas tahun ke depan, kendaraan listrik diharapkan menjadi arus utama, dan kendaraan otonom diproyeksikan mengalami pertumbuhan pesat. Pada 2040, penggunaan kendaraan dengan otonomi Level 4 diperkirakan akan meluas, sementara pengembangan teknologi baterai solid-state juga diantisipasi memulai penggunaannya pada 2030.
Transformasi ini mencerminkan komitmen Tiongkok untuk menjadi pusat inovasi global di bidang otomotif, sekaligus memperkuat daya saing produk lokal di pasar internasional.