Menteri ATR: Reforma Agraria Wujudkan Akses Tanah Merata

Flamingballofwreckage.net – Program Reforma Agraria di Indonesia menjadi fokus utama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, yang bertujuan untuk memastikan pemerataan akses tanah di kalangan masyarakat. Ketimpangan penguasaan tanah telah menimbulkan rasa ketidakadilan di antara warga, di mana masyarakat yang tinggal di suatu daerah sering kali menyaksikan tanah tempat tinggalnya diambil untuk kepentingan perkebunan, sementara mereka tetap hidup dalam kemiskinan.

Nusron menjelaskan bahwa pentingnya Reforma Agraria adalah untuk memperbaiki struktur penguasaan tanah dan mengatasi jarak antara warga lokal dan pengusaha. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat terlibat langsung dalam pembangunan dan mendapatkan hak yang sama dalam penguasaan tanah.

Penerapan program ini memerlukan dukungan dari pemerintah daerah. Penentuan lokasi dan objek Reforma Agraria ditangani oleh Menteri ATR, sedangkan kepala daerah bertanggung jawab menentukan masyarakat yang akan menerima manfaat. Nusron dalam pernyataannya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam realisasi program ini.

Saat berkunjung ke Kalimantan Tengah, Nusron mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, Reforma Agraria akan mencakup 10 kabupaten dan satu kota, mencakup 26 kecamatan serta 38 desa dan kelurahan. Tercatat, 800 kepala keluarga menerima fasilitasi pendampingan usaha, dan 3.360 kepala keluarga mendapatkan redistribusi tanah, dengan pencapaian target yang telah mencapai 100 persen.

Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, menegaskan perlunya koordinasi lintas sektor agar manfaat program dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat. Dengan demikian, diharapkan langkah konkret dalam mewujudkan tata ruang dan pertanahan yang berpihak kepada rakyat dapat segera terwujud.