Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyatakan bahwa kereta api dapat berperan penting dalam pencapaian target nol emisi gas rumah kaca pada tahun 2060. Dalam pembukaan Indonesia Railway Conference 2025 yang berlangsung di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, pada Selasa, AHY menekankan potensi kereta api sebagai moda transportasi ramah lingkungan di Tanah Air.
Menurut studi Asian Transport Outlook 2024, sektor perkeretaapian berkontribusi sangat kecil terhadap emisi CO2 nasional, sedangkan transportasi jalan, laut, dan udara masing-masing menyumbang 89,7 persen, 5,5 persen, dan 4,8 persen. Untuk mengoptimalkan fungsi kereta sebagai solusi transportasi berkelanjutan, AHY menyerukan perlunya investasi untuk revitalisasi infrastruktur kereta, termasuk elektrifikasi dan perbaikan jembatan-jembatan kritis yang telah berusia lebih dari seratus tahun.
AHY juga menggarisbawahi bahwa kegiatan Railway Tech dan Inamarine 2025 bukan sekadar pameran industri, melainkan tempat untuk berbagi pengetahuan dan memamerkan teknologi canggih dalam sektor perkeretaapian dan kemaritiman. Forum tersebut diharapkan dapat menyelaraskan kebijakan publik dengan inovasi dari sektor swasta, menciptakan ekosistem transportasi yang lebih efisien dan terintegrasi.
Lebih jauh, Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional juga sedang disusun untuk menyederhanakan kerangka regulasi dan mendukung transportasi multimoda. RUU ini ditujukan untuk meningkatkan koordinasi antar wilayah dan lembaga, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan nasional dalam aspek pangan, air, dan energi.
Dengan demikian, upaya ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas transportasi di Indonesia, khususnya di wilayah timur, dan memastikan perkembangan yang berkelanjutan bagi masyarakat.