Flamingballofwreckage.net – Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengumumkan peluncuran program sertifikasi ahli produktivitas nasional yang direncanakan mulai tahun 2026. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan produktivitas di kalangan tenaga kerja Indonesia. Sertifikasi ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas profesional.
Dalam pernyataannya usai acara Indonesia Productivity Summit 2025 di Jakarta, Yassierli menguraikan tiga fokus utama pada tahun 2026. Pertama, penyiapan sumber daya manusia melalui sertifikasi ahli produktivitas. Kedua, pembentukan klinik produktivitas di balai-balai, dan ketiga, operasionalisasi klinik untuk perusahaan skala menengah. Sertifikasi tersebut akan dirancang berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang telah diperbarui dan diselaraskan dengan skema Asian Productivity Organization (APO).
Pada tahap awal, pemerintah berencana menanggung biaya pelatihan dan sertifikasi untuk memastikan program ini berjalan secara masif dan inklusif. Yassierli menyatakan, “Fase awal ditanggung pemerintah agar ekosistemnya terbentuk lebih dulu. Setelah budaya produktivitas tumbuh, baru bergerak mandiri.” Kementerian Ketenagakerjaan juga menyediakan jenjang sertifikasi, mulai dari analis produktivitas hingga ahli produktivitas utama.
Berdasarkan data dari Kementerian, Indonesia memiliki sekitar 153 juta angkatan kerja dengan tingkat pengangguran mencapai 4,7 persen. Sementara itu, pekerja di sektor formal mencakup hanya sekitar 39 persen dari total tenaga kerja. Yassierli menekankan pentingnya peningkatan produktivitas untuk mendorong daya saing tenaga kerja nasional serta mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.