Kebijakan EBT Pemerintah Dinilai Sudah Menuju Arah yang Tepat

[original_title]

Flamingballofwreckage.net – Kebijakan energi baru dan terbarukan (EBT) yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia dinilai telah bergerak ke arah yang positif, menurut Prof. David B. W. Pandie, seorang pakar kebijakan publik dari Universitas Nusa Cendana. Namun, ia menekankan bahwa untuk mencapai swasembada energi, integrasi strategi yang jelas sangat diperlukan, terutama seiring dengan target ambisius Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan transisi menuju energi hijau.

Prof. David menyebut pentingnya komunikasi yang efektif mengenai tahapan implementasi kebijakan EBT, termasuk indikator keberhasilan yang dapat dipahami publik. Ia juga menekankan dua poin esensial: edukasi publik mengenai krisis energi Indonesia akibat impor dan kebocoran subsidi, serta penguatan riset di perguruan tinggi untuk mendorong kesadaran masyarakat tentang energi.

Lebih lanjut, Prof. Fredrik Lukas Benu, pakar energi dari Undana, menggarisbawahi pentingnya diversifikasi energi untuk mencapai target bauran EBT sebesar 19-23 persen pada tahun 2030. Ia merekomendasikan agar pemerintah memperhatikan daerah yang memiliki potensi EBT, seperti Nusa Tenggara Timur, yang kaya akan sumber energi seperti biomassa dan energi surya.

Pada 22 September 2025, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan pertumbuhan bauran energi tertinggi dalam waktu satu tahun yang mencapai 16 persen. Hasil ini diharapkan sejalan dengan target dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PLN untuk periode 2025–2034, yang menetapkan angka bauran energi sebesar 15,9 persen untuk tahun 2025.

Menciptakan ketahanan energi melalui EBT menjadi kunci untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca Juga  OJK Jamin Kesiapan Penerbitan Patriot Bond Baru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *