Jakarta – ITSEC Cybersecurity Summit 2025 menjadi momen penting bagi keamanan siber di Indonesia, di mana ITSEC Asia dan Qrypt resmi menjalin kerja sama untuk menghadapi tantangan teknologi komputasi kuantum. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini dilakukan oleh Patrick Dannacher, Presiden Direktur ITSEC Asia, dan Kevin Chalker, CEO dan Pendiri Qrypt.
Qrypt dikenal dengan inovasi dalam kriptografi kuantum, yang dirancang untuk melindungi informasi dari ancaman mesin komputasi kuantum, yang memiliki kemampuan lebih cepat dibandingkan superkomputer saat ini. Meskipun memiliki potensi besar dalam bidang kedokteran, kecerdasan buatan, dan sains material, komputasi kuantum juga menimbulkan risiko bagi sistem enkripsi tradisional seperti RSA dan ECC, yang banyak digunakan di sektor perbankan, kesehatan, dan pemerintahan.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengintegrasikan solusi Qrypt di Indonesia melalui tiga inisiatif utama. Pertama, riset dan pengujian bersama mitra global dan universitas untuk membangun proof-of-concept mengenai penerapan post-quantum cryptography (PQC) dalam berbagai aplikasi. Kedua, pelatihan dan peningkatan kapasitas melalui ITSEC Cyber Academy untuk mempersiapkan profesional IT dengan keterampilan dalam sistem quantum-safe. Ketiga, peningkatan kesadaran industri melalui diskusi dan forum mengenai PQC.
Patrick Dannacher menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk memastikan bahwa Indonesia siap memimpin dalam adopsi solusi yang aman dari ancaman kuantum. Dengan penandatanganan MoU ini, ITSEC Asia berkomitmen untuk mendukung ketahanan keamanan siber nasional, memastikan bahwa masyarakat dan organisasi siap menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang di era komputasi kuantum yang akan datang.