Flamingballofwreckage.net – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada Rabu sore, dengan peningkatan sebesar 73,59 poin atau 0,91 persen ke level 8.166,22. Pergerakan positif ini didorong oleh kebijakan baru Bank Indonesia (BI) yang memberikan insentif kepada bank-bank untuk mempercepat penurunan suku bunga kredit.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna, menjelaskan bahwa IHSG mengalami fluktuasi, dibuka menguat namun sempat menyusut sebelum kembali ke zona positif. “Penguatan ini ditopang oleh sektor perbankan besar dan pertambangan,” terang Ratna.
Kebijakan BI yang diharapkan akan mulai diterapkan pada 1 Desember 2025 ini, mencakup penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank yang menurunkan suku bunga kredit lebih cepat. Insentif dapat mencapai 0,5 persen dari Dana Pihak Ketiga (DPK) untuk bank dengan elastisitas suku bunga kredit baru yang tinggi.
Dalam konteks yang lebih luas, ekspektasi pemulihan ekonomi domestik di kuartal IV-2025 serta rebound harga komoditas, terutama emas, turut berkontribusi pada sentimen positif. Secara global, harapan penurunan suku bunga acuan oleh The Fed dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) juga menjadi faktor pendorong.
Selama sesi perdagangan, IHSG mencatatkan 2.239.884 transaksi dengan nilai total mencapai Rp 22,75 triliun, di mana 335 saham mengalami kenaikan, sementara 316 saham mengalami penurunan. Di sisi sektor, tujuh sektor mengalami penguatan, dipimpin oleh sektor barang baku yang naik 3,46 persen. Sebaliknya, sektor industri mengalami penurunan terbesar sebesar 0,75 persen.
Dengan optimisme yang berkembang, pelaku pasar akan terus memantau reaksi terhadap kebijakan dan indikator ekonomi yang muncul di dalam dan luar negeri.