Harga BBRI Melonjak 48 Kali Lipat Sejak IPO di BEI 2003

Flamingballofwreckage.net – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan kenaikan harga saham yang signifikan, mencapai sekitar 48 kali lipat sejak penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2003, jika mempertimbangkan aksi korporasi seperti stock split dan rights issue. Saat IPO pada 10 November 2003, BRI menawarkan 3,81 miliar saham dengan harga Rp875 per lembar. Hingga 16 Desember, harga saham BBRI berada di level Rp3.690, meningkat sekitar 0,27 persen dalam sepekan meski terkoreksi 5,38 persen dalam sebulan terakhir.

Corporate Secretary BRI, Dhanny, menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut merupakan hasil dari strategi bisnis yang konsisten dan transformasi berkelanjutan, yang telah menempatkan BRI sebagai perusahaan pelat merah dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Sejak terdaftar di Bursa Efek Indonesia, saham BBRI telah menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp100 triliun hanya dalam empat tahun pertama.

Seiring berjalannya waktu, kapitalisasi pasar BRI melesat menjadi Rp200 triliun pada 2013 dan Rp300 triliun pada 2015. Untuk meningkatkan likuiditas dan menjangkau investor ritel, BRI melakukan dua kali stock split, pertama pada Januari 2011 dan kedua pada November 2017.

Memasuki tahun 2020-an, BBRI terus mencatatkan kinerja yang positif, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp700 triliun pada 2022. Hingga akhir 2023, harga saham BRI diperkirakan berada di kisaran Rp5.725 per saham dengan kapitalisasi pasar mendekati Rp867 triliun. Meskipun dihadapkan pada fluktuasi harga saham akibat ketidakpastian global dan domestik sepanjang 2025, fundamental BRI masih dianggap solid, memberikan prospek positif untuk jangka panjang. Pada September 2025, kapitalisasi pasar BBRI tercatat Rp591,1 triliun, menempatkannya di peringkat 114 bank terbesar di dunia.