Flamingballofwreckage.net – Kepala Ekonom The Indonesia Economic Intelligence (IEI), Sunarsip, menekankan pentingnya strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang fokus pada penguatan sisi suplai. Dalam diskusi yang berlangsung di Jakarta, Kamis, Sunarsip menilai pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,04 persen tahun ke tahun (yoy) pada kuartal III 2025 sudah menunjukkan hasil yang optimal, namun masih belum cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi.
Menurutnya, perbaikan sisi suplai adalah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan. Ia mencatat bahwa hambatan seperti keterbatasan pembiayaan, kapasitas industri yang rendah, dan kurangnya minat investasi harus diselesaikan. Sunarsip menyatakan bahwa dengan kondisi saat ini, pertumbuhan konsumsi rumah tangga, yang mengalami pelemahan di angka 4,89 persen (yoy) pada kuartal III, akan sulit mencapai level di atas 5 persen.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi ini adalah perlunya pemulihan industri pascapandemi COVID-19, terutama di Pulau Jawa yang merupakan pusat ekonomi dan penyumbang tenaga kerja terbesar. Ia percaya bahwa jika kendala di sisi suplai dapat diatasi, pertumbuhan dapat melebihi 5 persen tanpa memerlukan insentif fiskal.
Pertumbuhan ekspor, yang mencapai 9,91 persen (yoy) pada kuartal yang sama, turut berkontribusi terhadap perekonomian, meskipun sebagian besar berasal dari sektor hilirisasi yang padat modal dan berlokasi di luar pusat konsumsi utama. Sunarsip merekomendasikan perluasan hilirisasi ke sektor pertanian dan industri manufaktur di berbagai daerah, termasuk Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, untuk memperkuat basis industri domestik dan mendukung ekspor yang berkelanjutan.
Dengan total kontribusi konsumsi rumah tangga yang mencapai 53,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), Sunarsip menilai perlu adanya keseimbangan antara penguatan permintaan dan perbaikan sisi suplai agar pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung stabil dan berkelanjutan.