Flamingballofwreckage.net – Kondisi ekonomi Indonesia mengalami tantangan serius, terutama terkait Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang diprediksi akan mengalami penurunan. Nailul Huda, ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), menyatakan bahwa ketidakstabilan politik selama beberapa hari terakhir berpotensi menciptakan dampak negatif bagi investasi dan perekonomian nasional.
Huda menilai bahwa sentimen negatif ini menyebabkan investor, termasuk investor ritel, akan menarik dananya, yang dikenal sebagai capital outflow. Dalam situasi seperti ini, ketidakstabilan politik diperkirakan akan berimbas pada kondisi usaha di Indonesia, mengakibatkan IHSG berwarna merah. Huda menyebutkan bahwa ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pemerintah dapat membuat investor sektor riil berpikir dua kali untuk melakukan investasi, kecuali bagi mereka yang memiliki kedekatan dengan penguasa.
Sektor jasa, yang menyumbang sekitar 45% dari ekonomi nasional dengan nilai mencapai Rp9.900 triliun per tahun, juga menunjukkan penurunan signifikan. Huda memperkirakan kerugian akibat penurunan ini bisa mencapai Rp8-9 triliun dalam waktu hanya tiga hari jika dampaknya dirasakan oleh 10% dari sektor tersebut. Kerugian ini, menurutnya, merupakan hasil dari ketidakmampuan pemerintah dalam menangani protes yang berlangsung.
Lebih lanjut, Huda mengingatkan bahwa jika investasi tidak kembali masuk, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melambat, dan ketersediaan lapangan kerja akan semakin terbatas, yang pada gilirannya dapat menurunkan daya beli masyarakat. Selain itu, penerimaan pajak diprediksi menurun akibat lesunya ekonomi dan hilangnya kepercayaan masyarakat kepada institusi perpajakan.
Untuk itu, Huda mendesak pemerintah agar segera menciptakan kondisi yang lebih kondusif, termasuk melakukan evaluasi kebijakan dan kepemimpinan polisi untuk menangani situasi yang berlanjut ini, agar arus barang dan investasi dapat kembali normal.