23 Agustus 2025 – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Afriansyah Noor, mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam memperkuat ekosistem produk halal di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi yang berlangsung pada Sabtu lalu, di Jakarta. Afriansyah menekankan pentingnya kerja sama antar kementerian dan lembaga untuk melindungi mayoritas umat Muslim di Indonesia dari produk luar yang tidak terjamin kehalalannya.
Ia juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengembangkan produk halal, seperti kurangnya pemahaman dan daya saing. Oleh karena itu, sinergi lintas sektor diperlukan agar UMKM dapat tumbuh dan memasuki pasar ekspor.
Afriansyah mengingatkan bahwa sertifikasi halal bukan sekadar formalitas administratif. Sertifikasi ini merupakan upaya strategis yang perlu dipahami sebagai langkah untuk melindungi masyarakat dan meningkatkan daya saing produk halal Indonesia.
Dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, juga dianggap vital. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau, Rony Widijarto Purubaskoro, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya memperkuat ekosistem halal melalui langkah-langkah nyata, yang mencakup kolaborasi dengan pelaku usaha, lembaga keuangan, dan perguruan tinggi.
Inisiatif yang dilakukan oleh Bank Indonesia termasuk meningkatkan literasi mengenai sertifikasi halal, mengembangkan rantai nilai produk halal, serta mempermudah akses pembiayaan. “Dengan upaya ini, kami berharap wisatawan asing dapat menikmati beragam produk halal Indonesia,” ujar Rony.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan pelaku usaha akan memperoleh pengetahuan mendalam tentang pentingnya sertifikasi halal dan strategi branding yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk mereka.