Banjir Besar Terjang Kendari, Ratusan Warga Dievakuasi Darurat

banjir besar

30 Juni 2025 – Banjir besar Kendari menyebabkan ratusan warga di Kecamatan Poasia terpaksa mengungsi sejak dini hari kemarin. Intensitas hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Kendari selama lebih dari 24 jam memicu luapan sungai serta genangan tinggi di pemukiman warga. Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari langsung merespons situasi dengan membuka posko darurat dan menyalurkan bantuan logistik.

banjir besar

Upaya Evakuasi Warga Terus Berlangsung

Sejak dini hari kemarin, petugas gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, serta relawan terus berupaya mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet dan kendaraan darurat. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari, Muhammad Idris, setidaknya lebih dari 200 warga sudah berhasil dipindahkan ke tempat yang aman.

“Tim kami sudah bekerja sejak tadi malam dan hingga pagi ini masih terus berlangsung evakuasi warga yang terdampak. Kami berupaya memastikan keselamatan warga terlebih dahulu sebelum fokus pada penanganan selanjutnya,” ujar Muhammad Idris.

Banjir Menyebabkan Kerugian Ekonomi

Tidak hanya berdampak sosial, banjir besar Kendari ini juga menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Sejumlah usaha kecil, pasar tradisional, serta kios-kios warga terpaksa tutup akibat genangan air yang mencapai hingga satu meter lebih di beberapa titik.

Salah seorang warga setempat, Abdul Hamid, mengatakan bahwa banjir besar ini merupakan salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. “Kami memang sering mengalami banjir, tetapi kali ini air benar-benar tinggi dan cepat sekali naiknya. Kami hanya bisa menyelamatkan barang seadanya,” jelas Hamid yang sehari-hari berdagang di pasar.

Distribusi Bantuan Darurat untuk Korban

BPBD Kota Kendari telah mendirikan posko darurat yang berfungsi sebagai pusat distribusi bantuan logistik untuk korban banjir besar. Bantuan yang disiapkan meliputi makanan siap saji, air bersih, pakaian layak pakai, hingga kebutuhan medis.

Muhammad Idris memastikan, pasokan bantuan logistik mencukupi untuk beberapa hari ke depan sambil terus melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat. “Kami akan terus pantau kebutuhan di lapangan, terutama pangan dan medis, agar warga terdampak tidak mengalami kesulitan lebih lanjut,” katanya.

Baca Juga  Kibarkan Semangat: Penggemar One Piece Tak Pernah Padam

Dampak Sosial Mulai Terasa di Lokasi Pengungsian

Situasi pengungsian di Kecamatan Poasia mulai menunjukkan dampak sosial yang cukup berat bagi warga terdampak. Warga, terutama anak-anak dan lansia, tampak kelelahan akibat kondisi pengungsian yang penuh sesak dan kurang nyaman. Petugas kesehatan di lokasi pengungsian terus melakukan pemantauan untuk menghindari munculnya penyakit akibat lingkungan yang tidak kondusif.

Ratna, seorang ibu rumah tangga yang turut mengungsi bersama dua anaknya mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi kesehatan di posko pengungsian. “Kami sangat berharap pemerintah segera bisa mengatasi kondisi ini agar kami bisa kembali ke rumah, dan juga ada perhatian khusus terhadap kondisi anak-anak dan lansia di sini,” ucap Ratna.

BPBD Antisipasi Potensi Banjir Susulan

Selain evakuasi dan distribusi logistik, BPBD Kota Kendari juga memperingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Kepala BPBD Kendari mengimbau agar warga yang tinggal di daerah rawan tetap memantau informasi terkini dari petugas lapangan maupun media resmi.

“Kami terus melakukan pemantauan cuaca dan koordinasi dengan BMKG. Masyarakat harus tetap waspada karena hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi,” ujar Muhammad Idris.

Pemerintah Kota Evaluasi Langkah Penanganan Bencana

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, langsung menginstruksikan jajaran pemerintah kota untuk mengevaluasi langkah-langkah penanganan banjir yang sudah dilakukan. Evaluasi ini penting agar penanganan dampak banjir besar bisa lebih efektif dan tepat sasaran.

“Saat ini, prioritas kami adalah keselamatan warga dan distribusi bantuan. Namun, evaluasi terhadap sistem mitigasi banjir juga akan segera kami lakukan agar kedepannya dapat meminimalisir dampak bencana serupa,” ujar Sulkarnain Kadir.

Kesimpulan: Pemulihan Pascabencana Jadi Tantangan Utama

Banjir besar Kendari kali ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. BPBD Kota Kendari akan melanjutkan upaya evakuasi dan distribusi bantuan, sementara pemerintah kota tengah menyiapkan langkah pemulihan pascabencana agar kehidupan warga segera kembali normal.

Koordinasi antarinstansi dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam penanganan dampak banjir kali ini. Diharapkan, situasi segera membaik dan bantuan yang diberikan mampu meringankan beban warga Kecamatan Poasia yang terdampak banjir besar Kendari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *