Pariwisata Ramah Muslim di Sumbar Alami Peningkatan Signifikan

20 Agustus 2025 – Pariwisata ramah Muslim di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami perkembangan signifikan dibandingkan tahun 2023. Peningkatan ini dicatat oleh Tim Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 yang dipimpin oleh R. Wisnu Rahtomo dari Enhaii Halal Tourism Center (EHTC) Politeknik Pariwisata NHI Bandung.

Tim IMTI menilai atribut dasar pariwisata dalam empat kategori penting: akses, komunikasi, lingkungan, dan pelayanan. Aspek akses mencakup kemudahan mencapai tempat wisata serta transportasi umum yang mendukung kebutuhan wisatawan Muslim. Sementara itu, dalam aspek komunikasi, tim menekankan pentingnya informasi yang jelas, tidak hanya dalam bahasa Indonesia, tetapi juga dalam bahasa Inggris dan bahasa lainnya yang relevan. Informasi ini mencakup panduan wisata dan lokasi restoran halal.

Dari segi lingkungan, perhatian diberikan pada kebersihan, keamanan, dan kenyamanan tempat wisata. Ketersediaan fasilitas sanitasi dan tempat ibadah yang terawat juga menjadi prioritas. Sedangkan aspek pelayanan menilai kualitas interaksi antara penyedia layanan, termasuk akomodasi dan restoran, dengan wisatawan Muslim, dengan penekanan pada kesopanan dan responsivitas.

Wisnu menyatakan bahwa meski Sumbar telah menunjukkan kemajuan yang baik dalam kategori dasar ini, upaya peningkatan harus terus dilanjutkan. M. Romi Oktaviano, anggota tim IMTI lainnya, menambahkan bahwa penilaian ini melibatkan 15 provinsi di Indonesia yang ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda, menyampaikan bahwa kunjungan tim IMTI sangat penting untuk menegaskan posisi Sumbar sebagai destinasi ramah Muslim di Indonesia. Saat ini, Sumbar berada di peringkat ketiga pariwisata ramah Muslim nasional dan berharap peringkat tersebut dapat ditingkatkan pada tahun 2025.