18 Juni 2025 – Wali kota jayapura picu polemik setelah melontarkan pernyataan yang dianggap mengandung unsur provokatif. Ucapan tersebut langsung menyita perhatian publik dan tokoh masyarakat Papua. Beberapa pihak menilai pernyataan itu berpotensi memicu gesekan horizontal di tengah masyarakat yang sedang berupaya menjaga perdamaian pasca konflik masa lalu.
Menurut pantauan di lapangan, komentar sang Wali Kota disampaikan dalam sebuah forum terbuka yang disiarkan langsung melalui media lokal. Reaksi warganet pun tak kalah keras, dengan sebagian besar meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban. Tidak sedikit pula yang mendesak agar aparat penegak hukum menelusuri kemungkinan pelanggaran pidana dalam ucapan tersebut.
Kepala LSM Demokrasi Hijau Papua, Yonas Wambrauw, menyatakan keprihatinannya. “Kami mendesak agar pemimpin publik lebih berhati-hati dalam menyampaikan opini, terutama yang menyangkut isu sosial dan identitas kelompok. Kata-kata memiliki kekuatan, apalagi jika disampaikan di ruang publik,” ujarnya.
Kini, Kejaksaan dan Kepolisian disebut tengah menelaah potensi pelanggaran hukum dari pernyataan tersebut. Sementara itu, DPRD Jayapura meminta agar polemik tidak dibiarkan berlarut-larut dan mendesak Wali Kota untuk mengklarifikasi secara terbuka demi menjaga stabilitas sosial-politik di daerah.
Meski belum ada tindakan resmi yang diambil, kasus ini menunjukkan bahwa sensitivitas sosial di Papua masih sangat tinggi. Masyarakat berharap agar pemimpin daerah dapat memberikan contoh sikap bijak dan merangkul, bukan memecah.