133 Kasus Leptospirosis Tercatat di Klaten, 22 Meninggal Dunia

[original_title]

Flamingballofwreckage.net – Kasus leptospirosis di Klaten mengalami lonjakan signifikan sepanjang tahun 2025, dengan 133 kasus tercatat hingga November. Pada periode yang sama tahun lalu, hanya ditemukan 37 kasus, dan sayangnya, 22 di antaranya berujung pada kematian. Dinas Kesehatan Klaten mencatat bahwa kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Gantiwarno dan Wedi, masing-masing melaporkan 21 dan 17 kasus.

Kepala Pokja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Klaten, Wahyuni Nugraheni, menyatakan keprihatinan mendalam mengenai situasi ini. Edaran resmi dari dinas juga menggarisbawahi pentingnya penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang gejala dan penanganan leptospirosis. Masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala awal, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi, seperti bekerja di area pertanian yang banyak tikus.

Dinas Kesehatan berfokus tidak hanya pada edukasi, tetapi juga pada pengendalian populasi tikus, yang merupakan reservoir penyakit ini. Wisatawan dan warga dipersilakan untuk aktif berpartisipasi dalam mengendalikan perkembangan populasi tikus di lingkungan mereka.

Dialog dengan masyarakat pun dilakukan, untuk menyampaikan risiko penularan melalui pendekatan yang lebih proaktif. Di Kecamatan Wedi, pemeriksaan terhadap hewan pembawa bakteri leptospira ditemukan tikus positif terinfeksi. Langkah-langkah pencegahan yang diambil oleh Dinas Kesehatan diharapkan dapat mendukung upaya pengendalian dan mencegah penularan lebih luas di wilayah ini.

Baca Juga  Suami Berkontribusi Besar untuk Kesehatan Mental Istri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *