Flamingballofwreckage.net – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa tidak ada pemangkasan anggaran subsidi pangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI untuk tahun anggaran 2026. Pernyataan ini mengenai program bantuan pangan bagi masyarakat, yang diklaim akan tetap berjalan tanpa pengurangan anggaran.
Dalam sebuah pertemuan di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Rabu, 12 November 2025, Pramono memastikan bahwa anggaran untuk subsidi pangan telah direncanakan untuk 10 bulan pertama tahun anggaran. Sedangkan dua bulan sisanya akan diusulkan dalam APBD Perubahan sesuai kebutuhan, dengan harapan tidak ada pemotongan. “Hal yang berkaitan dengan subsidi pangan dalam APBD itu merespon masukan dari anggota Dewan. Tidak ada pemotongan untuk hal itu,” tegasnya.
Suharini Eliawati, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, menjelaskan bahwa anggaran tersebut memang dirumuskan untuk 10 bulan, dengan dua bulan sisanya dimasukkan pada revisi anggaran. Ia menambahkan, jumlah penerima bantuan pangan dapat bervariasi karena pendaftaran bersifat dinamis, mengikuti sistem irisan dengan program lain seperti Kartu Jakarta Pintar.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, turut menegaskan bahwa seluruh program bantuan sosial tetap aman dan akan kembali dibahas dalam perubahan anggaran pertengahan tahun depan. Ia menyampaikan perlunya penyesuaian anggaran untuk bulan November dan Desember, dengan penegasan bahwa semua program bansos untuk 10 bulan pertama sudah terjamin.
Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan bantuan pangan secara efektif tanpa adanya pengurangan anggaran yang merugikan.