Flamingballofwreckage.net – Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mempercepat pembangunan 100 gudang baru milik Perum Bulog. Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyatakan bahwa Perpres tersebut akan berfungsi sebagai landasan hukum untuk mengoptimalkan infrastruktur penyimpanan pangan, terutama di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP).
Pernyataan tersebut disampaikan Rizal setelah penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, pada hari Selasa. Rizal menjelaskan bahwa draf Perpres sedang disusun bersamaan dengan SKB dari tiga menteri untuk memastikan koordinasi lintas sektor yang efektif guna mempercepat proyek strategis ini di seluruh Indonesia.
Pemerintah menargetkan agar sejumlah gudang dapat beroperasi sebelum panen raya 2026, dengan tujuan untuk memperlancar penyerapan gabah dan jagung dari petani. langkah ini diambil sebagai respon atas peningkatan produksi pertanian nasional yang dilaporkan Kementerian Pertanian. Meskipun kapasitas gudang Bulog saat ini terbatas, Badan Pusat Statistik memproyeksikan produksi beras nasional akan mencapai 34,77 juta ton pada tahun 2025.
Rizal juga menekankan bahwa pembangunan akan disesuaikan dengan kondisi cuaca dan geografis, terutama di wilayah 3T yang memerlukan logistik khusus. Beberapa gudang direncanakan dilengkapi dengan fasilitas untuk penggilingan dan pengeringan, sementara di kawasan non-produksi, akan dibangun gudang dengan desain yang lebih sederhana.
Setiap gudang direncanakan memiliki kapasitas antara 1.000 hingga 7.000 ton, dengan target menyelesaikan seluruh pembangunan dalam satu tahun. Pembangunan ini menandai langkah signifikan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di berbagai daerah sentra produksi.