Flamingballofwreckage.net – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan laba bersih mencapai Rp300,81 miliar pada tahun 2026. Proyeksi ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 18,02 persen dibandingkan dengan laba bersih yang diproyeksikan sebesar Rp254,9 miliar dalam revisi Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2025.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers yang diadakan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta pada Rabu. Dalam kesempatan itu, Iman juga menyebutkan bahwa pendapatan BEI ditargetkan mencapai Rp1,94 triliun pada 2026, meningkat 9,54 persen dibandingkan dengan Rp1,77 triliun dalam revisi RKAT tahun sebelumnya.
Iman menjelaskan bahwa rasio biaya terhadap pendapatan perusahaan (Cost to Income Ratio) akan berada pada angka 80,5 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata sejak tahun 2015. Ia menegaskan bahwa BEI telah mempertimbangkan kebutuhan investasi dengan total kas dan aset keuangan lain yang diperkirakan tetap di atas Rp3,41 triliun, tumbuh 8,62 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, posisi total aset BEI diproyeksikan mencapai Rp7,49 triliun, dengan total ekuitas lebih dari Rp6,41 triliun pada akhir tahun 2026. Pada semester pertama tahun 2025, BEI mencatatkan laba bersih sebesar Rp279,72 miliar, meningkat 1,76 persen dibandingkan Rp274,89 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, sementara pendapatannya tumbuh 8,75 persen menjadi Rp1,39 triliun.
Rencana kerja BEI untuk tahun 2026 disusun berdasarkan fase pertama Master Plan BEI 2026-2030, yang berfokus pada kesesuaian produk dengan pasar dan demokratisasi akses, dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan dan melindungi investor. Dalam RUPSLB ini, para pemegang saham memberikan persetujuan atas RKAT 2026 serta perubahan anggaran dasar perusahaan.