Flamingballofwreckage.net – Amerika Serikat (AS) telah mengambil langkah untuk menghentikan penjualan senjata tertentu kepada sekutu-sekutu di Eropa, sebagai bagian dari kebijakan yang lebih mengutamakan pengamanan stok senjata dalam negeri. Langkah ini merupakan bagian dari agenda ‘America First’ yang diusung oleh pemerintahan sebelumnya di bawah pimpinan Donald Trump.
Sejak terjadinya eskalasi konflik di Ukraina pada tahun 2022, AS telah mengirimkan lebih dari USD 67 miliar dalam bentuk senjata dan bantuan militer kepada Ukraina, sebagian besar di bawah pemerintahan Joe Biden. Namun, saat ini, Pentagon mulai mengidentifikasi beberapa jenis senjata sebagai barang langka dan berusaha memblokir permintaan baru dari negara-negara NATO.
Media melaporkan bahwa beberapa pejabat AS, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, tidak dapat menyebutkan berapa lama penghentian ini akan berlangsung atau jenis senjata yang termasuk dalam daftar tersebut. Tanda awal perubahan kebijakan ini terlihat pada keputusan Pentagon untuk membatalkan penjualan sistem pertahanan udara Patriot senilai miliaran dolar kepada Denmark, meskipun sebelumnya terjadi negosiasi untuk pembelian oleh Kopenhagen.
Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan, Elbridge Colby, menyampaikan ketidakpastian terkait nilai penjualan militer asing tertentu dalam sebuah panggilan telepon baru-baru ini. Dua sumber terpisah mengungkapkan bahwa Colby juga mencurigai perlunya menjaga pasokan Patriot di AS, mengingat terbatasnya jumlah persediaan yang ada.
Keputusan ini menunjukkan pergeseran dalam kebijakan pertahanan AS serta refleksi terhadap situasi global dan kebutuhan prioritas pertahanan nasional.