Pemimpin Harus Jadi Pelindung dan Pendengar yang Baik

[original_title]

Flamingballofwreckage.net – Jakarta mengalami ketegangan dan situasi genting pada 28-29 Agustus 2025, menyusul insiden tragis yang mengakibatkan kematian seorang pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan. Ia tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Perkumpulan Alumni Atma Jaya (Perluni UAJ) merespons kejadian ini dengan sejumlah pernyataan resmi.

Ketua Umum Perluni UAJ, Michell Suharli, mengungkapkan rasa duka cita mendalam atas peristiwa tersebut. Pihaknya juga berharap agar keluarga Affan mendapat dukungan dan penghiburan dari masyarakat. Apresiasi juga disampaikan terhadap langkah pemerintah dan kepolisian, termasuk permintaan maaf dari Kapolri serta penahanan sementara tujuh anggota Brimob terkait insiden tersebut.

Dalam konteks ini, Perluni UAJ menekankan pentingnya empati dari pemimpin publik, terutama di tengah krisis ekonomi yang menimpa rakyat. Aksi demonstrasi yang terjadi berkaitan dengan tuntutan terhadap kenaikan tunjangan parlementer, lonjakan biaya hidup, dan pemutusan hubungan kerja seharusnya direspons dengan kepekaan, bukan tindakan represif.

Organisasi tersebut mengecam segala bentuk kekerasan dalam demonstrasi dan menegaskan pentingnya dialog sebagai pengganti tindakan anarkis. Perluni UAJ juga mengingatkan pentingnya menjauhi provokasi berbasis identitas yang dapat memperburuk keretakan sosial. Dalam pernyataannya, harapan mereka meliputi penyelesaian hukum yang transparan terhadap pelaku, bukti nyata empati dari pemimpin, serta ajakan bagi masyarakat untuk menjaga persatuan dan tidak terprovokasi.

Dengan kondisi ini, Perluni UAJ meminta para pemimpin untuk bertanggung jawab atas situasi yang terjadi, demi menciptakan iklim kedamaian dan keadilan di Indonesia.

Baca Juga  Universitas Danantara Inovasi untuk SDM Unggul Global

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *