13 Agustus 2025 – Sejumlah calon wisudawan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang dijadwalkan wisuda pada Agustus 2025 menjadi perbincangan di media sosial setelah beredarnya surat pernyataan terkait keterlambatan ijazah. Dalam surat tersebut, mahasiswa diminta untuk tidak mengeluhkan proses penerbitan ijazah yang mengalami keterlambatan.
Surat yang diperoleh pada Selasa (12/8) ini meminta para calon wisudawan untuk mengisi data diri termasuk nama, nomor induk mahasiswa (NIM), dan jurusan. Surat itu mencantumkan tiga poin yang harus disanggupi, yaitu bersedia menunggu ijazah sesuai ketentuan, tidak mempermasalahkan keterlambatan penerbitan ijazah di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), serta tidak membuat pernyataan yang merugikan universitas di media massa maupun media sosial.
Surat tersebut juga mengingatkan adanya sanksi bagi yang melanggar ketentuan tersebut. Pernyataan mahasiswa diakhiri dengan penekanan bahwa mereka menandatangani surat itu tanpa paksaan.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNY, Prof Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, menjelaskan bahwa surat tersebut telah direvisi setelah mendapat kritik. Ia menyatakan bahwa sebelumnya ada kesalahan redaksional dan poin 2 serta 3 telah dihapus dari versi baru. “Mahasiswa yang telah menandatangani surat awal kini tidak perlu khawatir, karena poin yang dihapus tidak berlaku lagi,” katanya.
Keterlambatan ijazah sendiri disebabkan oleh proses transisi kurikulum dan sinkronisasi data di PDDIKTI. Saat ini, sekitar 2.900 mahasiswa dari wisuda sebelumnya masih menunggu ijazah mereka. Nur Hidayanto menekankan pentingnya pengelolaan data untuk mempercepat proses penerbitan ijazah tersebut.