Flamingballofwreckage.net – Perusakan 150 ribu batang kopi milik PTPN I Regional 5 di Desa Kaligedang, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur, baru-baru ini menimbulkan dampak luas yang melampaui kerugian material. Insiden yang terjadi pada 17 November itu menyebabkan lebih dari 3.500 buruh kehilangan pendapatan mereka, serta mencoreng citra Bondowoso sebagai pusat kopi unggulan di Indonesia.
Menurut Iffan Gallant El Muhammady, pengamat sosial Universitas Muhammadiyah Jember, kerusakan yang meliputi 80 hektare kebun kopi bukan hanya sekadar masalah kriminal biasa. Peristiwa ini telah menciptakan konsekuensi sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Iffan menegaskan bahwa dampak ini sangat besar, mempengaruhi penghasilan ribuan buruh dan mengubah persepsi masyarakat tentang Bondowoso sebagai “Republik Kopi”.
Ia juga menyoroti bahwa isu yang paling mendesak adalah keberlanjutan penghidupan buruh yang terdampak. Tanpa solusi yang tepat, stabilitas sosial dapat berisiko terganggu. Iffan memperingatkan bahwa pelabelan negatif terhadap kelompok tertentu hanya akan memperburuk jarak sosial antara buruh dan masyarakat lainnya yang terlibat dalam sektor hortikultura. Dalam hal ini, dia meminta pemerintah dan aparat untuk bersikap netral dan meredakan ketegangan yang ada.
Insiden ini juga memberikan dampak negatif pada sektor pariwisata. Persepsi bahwa jalur Bondowoso menuju Kawah Ijen tidak aman dapat merugikan upaya promosi jalur alternatif tersebut. Terlebih lagi, Iffan mencatat bahwa kerugian yang mencapai Rp4,5 miliar menunjukkan adanya masalah serius dalam hubungan antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.
Sebagai langkah perbaikan, pemerintah daerah dan PTPN disarankan untuk melakukan audit tata kelola, memperkuat dialog dengan warga, serta meningkatkan transparansi dalam komunikasi publik.
![Perusakan Kebun Kopi Kaligedang Bikin Ribuan Buruh Terpuruk | flamingballofwreckage [original_title]](https://flamingballofwreckage.net/wp-content/uploads/2025/11/1764431321_bc9ca1a5fd47b5d6c420.jpg)