Flamingballofwreckage.net – Pertumbuhan industri manufaktur menjadi sorotan utama dalam laporan Kementerian Perindustrian Indonesia, di mana sektor ini tercatat tumbuh 5,58 persen secara tahunan pada triwulan III 2025. Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,04 persen. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menjelaskan bahwa pencapaian ini mencerminkan daya saing yang semakin solid dalam industri domestik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 17,39 persen, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar. Angka ini meningkat 0,47 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yang berada di angka 16,92 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa manufaktur tetap menjadi penggerak utama ekonomi dengan kemampuan menyerap tenaga kerja dan memberikan nilai tambah.
Pada triwulan ini, permintaan dari pasar domestik dan luar negeri yang meningkat turut mendukung pertumbuhan sektor ini. Sub-sektor makanan dan minuman mencatat pertumbuhan 6,49 persen, dipicu oleh naiknya produksi minyak kelapa sawit (CPO). Sektor logam dasar bahkan meraih pertumbuhan signifikan sebesar 18,62 persen, seiring meningkatnya permintaan ekspor. Dalam konteks ini, subsektor kimia dan farmasi juga menunjukkan pertumbuhan yang baik.
Menperin menegaskan pentingnya strategi pemerintah dalam mendorong industrialisasi dan memperkuat ekosistem rantai pasok untuk mencapai hasil ini. Ia berkomitmen untuk menjaga momentum positif melalui program-program seperti Strategi Baru Industrialisasi Nasional dan pengembangan industri halal. Dalam kerangka kerja sinergis antara pemerintah, industri, dan masyarakat, diharapkan sektor manufaktur dapat terus menjadi pilar utama menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
![Menperin: Sektor Manufaktur Tunjukkan Peningkatan Daya Saing | flamingballofwreckage [original_title]](https://flamingballofwreckage.net/wp-content/uploads/2025/11/1000501866.jpg)