07 Juli 2025 – Insiden tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada 2 Juli lalu diperburuk oleh temuan adanya manifes tidak valid. Kondisi ini menyulitkan tim SAR dalam melakukan pencarian korban yang hingga saat ini masih terus berlangsung.
Sejauh ini, tim SAR baru berhasil menemukan satu jenazah pada Minggu (6/7), sedangkan sekitar 27 orang lainnya masih dalam pencarian intensif. Tim penyelamat mengalami kendala karena jumlah penumpang dalam daftar manifes resmi diduga tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan.
Data resmi yang tercatat sebelumnya adalah 53 penumpang dan 12 kru, namun banyak laporan warga yang kehilangan anggota keluarga yang tidak terdaftar dalam dokumen kapal tersebut. Ketidakakuratan manifes tersebut membuat proses identifikasi korban dan pencairan asuransi menjadi semakin rumit.
Tim SAR gabungan saat ini terus melakukan pencarian di perairan Selat Bali dengan menggunakan alat deteksi sonar untuk menemukan lokasi pasti bangkai kapal dan korban yang diduga masih terjebak di dalamnya. Proses identifikasi terhadap jenazah yang ditemukan juga sedang dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) di RSUD Blambangan, Banyuwangi.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi industri pelayaran nasional dalam menerapkan prosedur pelaporan penumpang yang ketat. Pemerintah dan regulator terkait diminta segera memperbaiki tata kelola pelayaran, terutama dalam hal administrasi manifes, agar tragedi serupa tidak terulang lagi di masa depan.