08 Agustus 2025 – Penyaluran pupuk subsidi di Kios Ciawai, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dilakukan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah. Pemilik kios, Nurianto, menegaskan komitmennya untuk mematuhi regulasi dalam distribusi pupuk, yang bertujuan mendukung petani dalam meningkatkan produksi pertanian. Dalam pernyataannya, Nurianto memberikan jaminan bahwa harga pupuk bersubsidi adalah Rp250 ribu per kilogram untuk pupuk urea dan Rp230 ribu per kilogram untuk NPK.
Proses pengajuan pupuk dilakukan melalui aplikasi resmi yang terhubung langsung dengan distributor. Nurianto mengungkapkan bahwa setiap pengiriman dapat mencapai 5 ton untuk masing-masing jenis pupuk dan biasanya habis dalam waktu singkat saat masa tanam. Pihaknya juga mengikuti prosedur ketat untuk memastikan ketersediaan pupuk, serta tidak berani menyalurkan di luar ketentuan pemerintah.
Petani lokal, Yoyon, menyambut baik kemudahan akses pupuk subsidinya yang kini cukup menggunakan KTP. Dia menekankan pentingnya ketersediaan pupuk tepat waktu untuk mendukung pemupukan pada padi, agar tidak terpaksa membeli pupuk non-subsidi dengan harga tinggi.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, sebelumnya menyebutkan bahwa skema penyaluran pupuk bersubsidi yang baru dirancang untuk meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi. Dalam pernyataannya, dia menegaskan bahwa negara hadir untuk memastikan pupuk sampai ke tangan petani tanpa kebocoran dan meminta agar tidak ada penyimpangan dalam distribusi. Jika ada yang bermain-main dengan masalah ini, dia tidak ragu untuk mencabut izin yang bersangkutan.