08 Agustus 2025 – Semangat para petani padi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meningkat signifikan setelah pemerintah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini, ditambah dengan kemudahan akses pupuk subsidi, mendorong optimisme dalam upaya swasembada pangan.
Rojai (50), Ketua Gabungan Kelompok Tani Makmur di Desa Tegalkarang, menyatakan bahwa peningkatan pendapatan petani sudah mulai terlihat berkat harga yang stabil dan peningkatan produksi. “Peralatannya tersedia, pupuk datang tepat waktu, dan kini kami bersemangat untuk meningkatkan hasil panen,” ungkapnya.
Proses penebusan pupuk juga mengalami perubahan positif, di mana petani sekarang cukup menunjukkan KTP, berbeda dengan sebelumnya yang harus melalui prosedur rumit. Rojai menambahkan bahwa penyerapan gabah oleh Bulog dilakukan langsung di lokasi panen, menghilangkan ketergantungan pada tengkulak yang sebelumnya seringkali merugikan.
Di tempat lain, Yoyon (51), Ketua Kelompok Tani Sri Rahayu di Desa Cengkuang, juga merasakan manfaat dari kebijakan tersebut. Ia menyampaikan bahwa kini gabahnya bisa langsung dibeli oleh Bulog dengan harga wajar, menghilangkan rasa khawatir terjadi penurunan harga saat musim hujan. “Setelah panen, ganja kami langsung diangkut, ditimbang, dan dibayar di tempat,” jelas Yoyon.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa kebijakan HPP ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada petani, yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan lebih dari 100 juta petani di seluruh Indonesia. Pada panen raya padi serentak yang dilaksanakan di 14 provinsi, Amran mengapresiasi dukungan pemerintah yang terus memperbaiki distribusi pupuk agar lebih efisien.