Faktor Genetik Diakui Meningkatkan Risiko Kanker Payudara

Flamingballofwreckage.net – Kanker payudara yang menjadi perhatian serius dalam dunia kesehatan, terbukti memiliki hubungan erat dengan faktor keturunan. Penelitian dari Breast Cancer Research Foundation (BCRF) menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki riwayat keluarga penderita kanker payudara memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Data mencatat sekitar 5% hingga 10% kasus kanker payudara disebabkan oleh faktor genetik, dan angka itu bisa mencapai 25% pada perempuan di bawah usia 30 tahun.

Peneliti BCRF menjelaskan bahwa tingkat risiko setiap individu bervariasi, bergantung pada hubungan dengan anggota keluarga yang terdampak, serta jenis dan usia saat diagnosis. Risiko tertinggi terjadi pada mereka yang memiliki kerabat tingkat pertama—seperti ibu, anak perempuan, atau saudara kandung—yang pernah didiagnosis kanker payudara. Di samping itu, keberadaan lebih dari satu anggota keluarga dengan kanker payudara atau kanker ovarium juga meningkatkan risiko.

Dua gen utama yang sering mengalami mutasi dan berhubungan dengan kanker payudara adalah BRCA1 dan BRCA2, yang berfungsi sebagai pengatur pertumbuhan sel. Meski mutasi gen ini jarang terjadi, perempuan yang mewarisi mutasi tersebut memiliki risiko 45% hingga 72% untuk mengembangkan kanker payudara dalam rentang usia 70 hingga 80 tahun.

Meskipun penting untuk mengenali risiko ini, tidak semua perempuan dengan riwayat keluarga kanker payudara memerlukan tes genetik. BCRF merekomendasikan konsultasi dengan dokter untuk menilai risiko, menggunakan alat seperti model Tyrer-Cuzick. Selain itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga memperingatkan bahwa tes genetik rumahan tidak dapat dijadikan patokan utama dan sebaiknya tidak menggantikan pemeriksaan medis yang lebih komprehensif. Memahami faktor genetik dan riwayat keluarga merupakan langkah krusial dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker payudara.