Flamingballofwreckage.net – Penelitian terbaru menemukan senyawa alami dalam cabai yang berfungsi sebagai “anti-pedas” untuk mengurangi sensasi pedas, yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry. Temuan ini dapat memberikan solusi bagi mereka yang sering merasa kesakitan setelah mengonsumsi makanan pedas.
Tim ilmuwan dari Ohio State University menganalisis sepuluh varietas cabai dari empat spesies Capsicum, termasuk Serrano dan Scotch Bonnet. Mereka berhasil mengidentifikasi lima senyawa, seperti Capsianoside I, Roseoside, dan Gingerglycolipid A, yang menunjukkan potensi mampu menekan rasa pedas yang disebabkan oleh capsaicin, senyawa utama yang memberikan rasa panas pada cabai.
Metode uji coba yang dilakukan melibatkan 37 relawan yang diminta merasakan dua sisi lidah—satu sisi dengan larutan capsaicin murni dan sisi lainnya dicampur senyawa penghambat. Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan senyawa ini dapat mengurangi sensasi panas hingga 1,2 poin dari skala pengukuran 15 poin.
Senyawa tersebut bekerja dengan mengurangi interaksi capsaicin dengan reseptor TRPV1, yang merespons rasa panas dan sakit. Sementara Gingerglycolipid A dapat mengaktifkan reseptor ini tanpa menimbulkan rasa terbakar, sehingga memberikan sensasi yang lebih nyaman.
Penemuan ini memiliki implikasi besar bagi industri makanan, dengan peluang untuk menciptakan produk pedas yang lebih ramah lidah dan varietas cabai dengan tingkat kepedasan yang dapat diatur. Profesor Devin Peterson menekankan bahwa penggunaan bahan alami sebagai pengendalikan rasa pedas dapat menjadi inovasi dalam bumbu sehat di masa depan.